Manusia Setengah Salmon masih tergeletak di atas kasur menanti untuk diselesaikan. Pilihan yang cukup ekstrem untuk menjadi bacaan malam ini. Maklum ini malam senin artinya memang butuh stok humor untuk esok hari. Humor yang dihasilkan dari seorang yang galau kata anak zaman sekarang, itu memang asyik juga untuk dibaca. Melihat fenomena galau yang tanpa disadari telah merasuk ke kehidupan muda maupun yang tidak muda lagi.
Minggu lalu, sempat penasaran dengan Madre, siapakah dia atau apakah dia itu? Ternyata eh ternyata kisah mengenai perjalanan hidup sebuah keluarga melalui sebuah bibit roti. Bibit roti? Memang aneh pada awalnya, namun setelah dipahami, ternyata ia begitu bermakna. Cerita yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya, namun begitu mengena bagi kita yang membacanya.
Lalu ada pula yang berkisah tentang Filosopi Kopi yang cukup menggelitik saya untuk membacanya, maklumlah sebagai coffee lover, rasanya saya perlu tau mengenai filosopi yang satu ini. Apalagi sekarang ini kafe yang menjual racikan kopi sedang menjamur di mana-mana, tapi pertanyaannya yang dijual itu sebenarnya apanya ‘kopi atau suasananya’?.
Beberapa tahun yang lalu saya pun membaca novel singkat tentang pudarnya pesona cleopatra yang sungguh mampu menghanyutkan saya ke dalam konflik yang tengah diangkat oleh sang penulis. Kecewa dan marah yang saya rasakan di akhir cerita tersebut. Cinta seperti apa lagi yang dibutuhkan oleh seorang Adam terhadap bidadari yang diciptakan oleh Sang Kuasa untuk menemaninya dalam suka duka dan hal itu masih juga diingkari? Empat jempol untuk pesan dari karya ini.
Tak ketinggalan pula tentang seorang gadis cilik yang menuliskan surat kecil untuk Tuhan. Ia mampu meluluh lantakkan jiwa. Sederhananya alur cerita yang hidup karena memang berdasarkan kisah nyata itu membuat kita paham akan betapa berharganya hidup ini.
Ini adalah sedikit oleh-oleh dari beberapa buku yang bertengger di rak buku. Semoga karya-karya yang telah diciptakan mampu menambah pengetahuan kita dalam menjalani hidup ini.